Bali hari kedua. Kali ini kami berencana untuk mengunjungi Tanah Lot. Sekali lagi, hanya bermodalkan nekat dan google map kami berpetualang berdua. Jalanan cukup ramai dan ada banyak plang yang menunjukkan arah ke Tanah Lot. Hingga sampai suatu persimpangan, google map menunjukkan bahwa kami harus belok kiri. Dan keganjilan dimulai.
Jalan yang kami lalui, tiba-tiba berubah menjadi jalan desa yang sepi dan gak banyak kendaraan. Jalanannya bersih, lumayan rapi, melewati kampung-kampung dan persawahan. Udaranya sejuk banget, enak pokoknya. Diliat dari google map lokasi Tanah Lot masih agak jauh jadi kami masih merasa santai sambil menikmati pemandangan sekitar. Kami yang sebelumnya ber-positive thinking bahwa GMap mencarikan kami alternatif jalan termudah, lama-lama merasa agak aneh dengan perjalanan ini. Seingetku, dan seharusnya, jalan menuju Tanah Lot yang merupakan salah satu destinasi utama di Bali tentu banyak sekali wisatawan yang mengunjunginya. Tapi ini? Bis gak ada, mobil jarang, sepeda motor yang berpapasan dengan kami pun waga lokal -gak ada aura turisnya- yang melakukan aktivitasnya. Sempat ragu beberapa saat, kami tetap melanjutkan perjalanan, toh dalam GMap lokasi Tanah Lot sudah dekat.
hampir sampai 'Tanah Lot' |
'Tanah Lot' |
Akhirnya, berakhirlah petunjuk sakti dari Google Map. Kami sampai di suatu pura yang sepiiiii banget. Dan yang pasti, aku yakin itu bukan Tanah Lot. Seburuk-buruknya ingatanku, aku pernah ke Tanah Lot -yaa meskipun udah lima tahun yang lalu- dan masih inget jelas adanya pura di tengah laut.
Oh iya, jangan salah. Ternyata gak cuma kami yang kesasar. Ada beberapa orang -kewarganegaraan asing- yang kemungkinan jadi 'korban' GMap. Gelagatnya kayak orang bingung, seakan mau bertanya pada kami, tapi akhirnya mereka berjalan menyusuri pantai.
Sebenarnya 'Tanah Lot' ini pemandangannya gak kalah bagus sama Tanah Lot asli, malahan lebih sepi dan bebas menikmati keindahan alam. Tapi ya itu, ketemunya sama beberapa pasang abg pada pacaran.
Setelah cukup menikmati keindahan 'Tanah Lot' akhirnya kami memutuskan untuk mencari Tanah Lot yang sesungguhnya. Dalam perjalanan meninggalkan tempat tersebut, barulah kami tahu kalo Pura itu bernama Pura Luhur Batungaus.
'tanah lot' |
Sebenarnya 'Tanah Lot' ini pemandangannya gak kalah bagus sama Tanah Lot asli, malahan lebih sepi dan bebas menikmati keindahan alam. Tapi ya itu, ketemunya sama beberapa pasang abg pada pacaran.
Setelah cukup menikmati keindahan 'Tanah Lot' akhirnya kami memutuskan untuk mencari Tanah Lot yang sesungguhnya. Dalam perjalanan meninggalkan tempat tersebut, barulah kami tahu kalo Pura itu bernama Pura Luhur Batungaus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar